Tanggal 03 oktober 1995 , tepatnya pada hari Selasa
pukul 01.45 WIB , aku lahir di Rumah sakit Umum Daerah Indrasari Rengat. Aku dilahirkan oleh seorang ibu yang sangat
luar biasa bagiku. Dulu disaat aku baru lahir , sebuah kasus membahayakan ada
di rumah sakit tempat aku dilahirkan. Seorang tahanan harus dilakukan perawatan
intensif oleh pihak rumah sakit. Karena hanya ada satu-satunya rumah sakit ini
yang ada di daerah ku , mau tidak mau tahanan tersebut akhirnya dirawat dirumah
sakit ini. Semua ruangan yang ada di rumah sakit ini di jaga ketat oleh pihak
polisi agar tidak ada korban yang terluka , karena tidak menutup kemungkinan
tahanan itu mengirimkan orang untuk membunuh pasien disini. Mendengar hal
tersebut, ibuku sangat khawatir dengan keadaan yang menegangkan itu.Ibuku hanya
berdoa semoga tidak terjadi apa-apa.Setelah beberapa lama di rumah sakit dengan
penuh ketegangan , akhirnya aku dan ibuku pulang ke rumah.
Aku diberi nama “
Henny Pratiwi Sidauruk“ oleh kedua orang tuaku. Tentu saja kedua orang
tuaku memberikan nama itu dengan makna tersendiri. Kalau kata ibuku , nama “
Henny “ berarti bersifat keibuan atau bersikap dewasa, dan nama “ Pratiwi “
diibaratkan oleh orang tuaku seperti pahlawan , sedangkan “ sidauruk “merupakan
boru[1] dari ayahku yang merupakan keturunan Batak
yang bermarga Sidauruk.Sehingga aku pun menjadi keturunan Sidauruk.Namun marga
tersebut hanya bisa diturunkan ke generasi selanjutnya oleh anak laki-laki.
Perbedaan antara boru dan marga hanya terletak pada penggunaannya, untuk pria
digunakan marga, sedangkan wanita digunakan boru, sementara artinya tetap sama.
Jadi, aku terlahir ke dunia ini sebagai pejabat (Peranakan Jawa Batak), ibuku
dari Jawa, sedangkan ayahku dari Batak.Dan sebagai anak kedua dari 4 bersaudara.
***
Aku
merasa sangat bahagia bisa terlahir di keluarga yang sangat aku cintai
ini.Kedua orang tuaku sangat menyayangi aku sepenuh hati.Aku dari kecil sudah
diajari bagaimana menjadi anak yang berguna suatu saat nanti. Walaupun aku
tidak bisa merasakan bagaimana rasanya bermain dan belajar di TK ( Taman Kanak-kanak
). Tapi aku tetap bersyukur dengan semua yang telah diberikan oleh kedua
orangtuaku.
Saat
liburan tiba, aku diajak oleh kedua orangtuaku untuk pergi ke rumah Pak Uwo (abang
dari ayahku) yang berada di Jakarta sekalian liburan disana. Aku sangat senang
bisa jalan-jalan kesana.Walaupun aku masih terlalu kecil untuk mengenal Ibukota
Indonesia ini, namun aku tetap antusias menghabiskan liburan di kota
metropolitan itu. Aku berkunjung ke Jakarta tidak hanya bersama ayah, ibu, dan
kakak ku saja, melainkan keluarga besarku yang ada dikampung.
Selama
di Jakarta, seluruh tempat wisata kami kunjungi. Tidak satu tempat pun kami
lewatkan. Mulai dari Monas, TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ), Museum
Fatahillah ,Wisata bermain ,dan pusat perbelanjaan. Walaupun saat itu usia ku
masih 5 tahun, namun aku sangat menikmati liburanku ini. Liburan ini tidak akan
pernah aku lupakan.
***
Kini
usiaku sudah beranjak 6 tahun . Umur yang cukup untuk aku masuk ke SD ( Sekolah
Dasar ). Ayah dan Ibuku memasukkan aku sekolah di SDN 028 Pematang Reba yang
kini berganti nama menjadi SDN 029 Pematang Reba.Tahun
2001 adalah tahun dimana aku memasuki sekolah dasar untuk pertama kalinya.Di
sekolah dasar ini lah mulai terjadinya persaingan untuk meraih peringkat di
kelas.
Di tahun pertama catur wulan 1 telah aku lalui dengan
meraih peringkat III di kelas. Ini merupakan awal prestasi yang baik .Catur
wulan 2 , keadaan semakin memburuk. Aku mendapat peringkat VI di kelas.Karena
keadaaan yang semakin memburuk, aku berusaha meningkatkan prestasiku hingga aku
mendapatkan peringkat V di kelas pada catur wulan 3 . Walaupun hanya naik satu
tingkat , tetapi aku tetap bersyukur karena aku bisa naik ke kelas yang lebih
tinggi lagi yaitu kelas 2. Di catur wulan 1 ini, aku mendapatkan ranking III di
kelas.Aku masih bersyukur dengan prestasi yang aku raih. Selanjutnya di catur
wulan ke 2,aku masih saja mendapatkan ranking III di kelas.
Di kelas 3 ini, aku terus berjuang menjadi lebih baik
lagi .Ternyata
semua di luar dugaanku.Di catur wulan 1 ini, aku mendapatkan ranking V di
kelas.Ini
berita buruk buatku. Karena prestasiku menurun dari yang sebelumnya.Selanjutnya
di catur wulan ke 2, terjadi sedikit peningkatan.Walaupun sedikit, ini sangat
berharga buatku. Aku mendapatkan kembali
ranking III di kelas. Sepertinya ranking III melekat erat diprestasiku.
Naik turunnya perstasi yang aku dapat, membuatku bertekad untuk terus berusaha meningkatkan prestasiku sampai ke
tingkat yang tertinggi agar kedua orang tuaku bangga mempunyai anak seperti
aku. Di catur wulan 1 dan 2 pada kelas 4 ini, prestasi aku meningkat dari
sebelumnya.Aku mendapatkan ranking II di kelas.Aku bangga sedikit demi sedikit
aku hampir mencapai kesuksesan. Aku terus berjuang hingga menjadi sang juara.
Tidak terasa sekarang aku sudah kelas 5.kurikulum yang
diterapkan pun telah berganti. Persaingan pun semakin sengit. Tapi aku tetap
tidak akan menyerah untuk mendapatkan gelar sang juara .Namun hal terburuk
terjadi lagi padaku.Di catur wulan 1 pada kelas 5, prestasiku menurun.Aku
mendapatkan ranking IV di kelas.Ini mungkin terjadi karena aku tidak hadir
tanpa keterangan sebanyak 2 hari. Aku mendapatkan catatan dari wali kelas yang
tertulis di dalam laporan penilaian hasil belajar aku , “Tingkatkan terus
prestasimu!”. Akupun sangat terpacu untuk meningkatkan prestasiku menjadi lebih
baiklagi. Dan
dari sini lah aku akan memulai semuanya. Mudah-mudahan saja semuanya bisa
terpacai seperti yang akuimpikan.
Catur wulan 2
pun telah berlalu, dan akhirnya aku mendapatkan ranking II.Aku sangat senang sekali. Akhirnya
prestasiku meningkat . Tapi aku belum puas dengan apa yang aku dapatkan hari
ini. Dan aku akan selalu berusaha untuk mendapat sang juara sampai kepada
tingkat yang lebih tinggi dari yang tertinggi.Di catur wulan ke 2 ini, aku
mendapatkan catatan lagi dari wali kelasku. “Tingkatkan Prestasimu!”.
Aku pun akan terus berusaha untuk meningkatkan
prestasiku. Di catur wulan ke 1 pada kelas 6 ini aku mendapatkan ranking III di
kelas. Tidak terlalu buruk dan aku bangga dengan hasil yang aku capai ini
walaupun belum menjadi sang juara kelas.
Karena prestasiku lumayan bagus di sekolah, aku pun
dipilih oleh sekolah untuk mngikuti cerdas cermat dalam rangka hari pendidikan
nasional. Pihak sekolah mengutus kan 3 orang, yaitu aku, aldi dan titin. Kami
akan berusaha sekuat tenaga kami untuk memenangkan lomba cerdas cermat ini.
Kami bertiga yang mewakili sekolah pun bersaing di
tingkat kecamatan dengan semua persiapan yang matang dari jauh-jauh hari.Ini
lah pengalamanku yang pertama kali untuk mewakili sekolah dalam perlombaan.Dari
yang tidak
pernah mendapat ranking, yang tidak pernah di kenal oleh guru menjadi anak yang dikenal guru dan
sekolah.
Pada saat lomba
dimulai , kami sangat deg-degan karena kami tidak menyangka hal ini bisa
terjadi. Tambah lagi saingan kami itu
merupakan murid dari sekolah terfavorit di daerah ini. Membuat kami menjadi lebih deg-degan .Tetapi
pembimbing yang mendampingi kami
mengikuti lomba ini terus menyemangati kami.
Kami menjadi
terpacu untuk bisa menjadi perwakilan sekolah di kecamatan.Akhirnya kami menang
dan mendapatkan juara 2 sekecamatan .Tetapi kami tidak bisa melanjutkan ke
tingkat kabupaten karena hanya yang mendapatkan juara 1 yang bisa melanjutkan
ke tingkat kabupaten.Namun kami tidak berkecil hati , kami tetap bangga dengan
hasil yang kami dapatkan. Dan kami lebih berpikir dan tetap optimis untuk menghadapi Ujian Nasional ( UN ) yang
sebentar lagi akan kami hadapi.
Aku pun akhirnya melaksanakan Ujian Akhir Sekolah agar dapat lulus SD. Aku
sudah mempersiapkan diriku untuk ujian yang sangat penting ini. Setelah
seminggu mengadakan ujian, aku pun masih harus menjalani Ujian Semester untuk
yang terakhir kalinya di bangku SD. Akhirnya aku pun kembali tenang setelah
semua ujian selesai dilaksanakan. Sebulan kemudian, hasil ujian pun keluar dan
aku dinyatakan lulus. Alangkah senangnya hati ini dan
sekarang aku akan mulai berjuang lagi ke
jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi.
Dan yang lebih membanggakan lagi, akhirnya semua impian
aku selama ini didengar oleh Allah swt dan kerja keras aku selama ini terwujud
juga.Aku mendapatkan juara 1 di kelas. Aku sangat senang dan bangga pada diriku
akhirnya aku menjadi sang juara kelas.
Senangnya,akhirnya aku bisa mendapatkan gelar itu. Sejak saat itulah sampai aku
tamat SD, aku terus memegang gelar sang juara di SD aku. Di sini aku bisa
memetik sebuah pelajaran. “Jika kita terus berusaha dan berusaha, maka semua
yang kita impikan itu kelak pasti akan
tercapai.” Kuncinya jangan pernah menyerah. Di tingkat sekolah dasar ini, aku
berhasil meraih semua mimpi-mimpiku untuk menjadi sang juara.
***
Tidak terasa sekarang sudah memasuki
tahap perpisahan SD. Acara perpisahan kali ini pihak
sekolah mengadakan jalan-jalan ke kota Siak Sri Indrapura. Saat yang aku
tunggu-tunggu akhirnya datang juga.Sudah lama liburan tidak menghampiriku.Aku
sangat antusias mengikuti liburan dalam rangka perpisahan ini.Semua yang bersangkutan
dengan kegiatan liburanku sudah ku persiapkan seluruhnya. Namun liburan itu
harus aku pendam dan tidak akan merasakan perpisahan bersama-sama ke kota Siak
itu. Tepat pada hari mau pergi liburan, tiba-tiba aku jatuh sakit.Aku sangat
sedih dan kecewa karena aku tidak bisa liburan bersama-sama teman SD aku.Tetapi
aku tidak bisa berbuat apa-apa. Ayah dan Ibuku pun berkata , “ gak apa-apa nak,
kapan-kapan kita kesana ! “. Mendengar hal itu , aku sedikit lega dengan
hiburan dari ayah dan ibuku.
***
Selamat tinggal putih-merah dan
selamat datang putih dongker. Waktu terus berjalan, tidak terasa sekarang aku
telah memasuki SMP. Aku bersekolah di SMPN 1 Rengat
Barat angkatan 2007 .Terjadi banyak
perbedaan di sini, ada MOS (Masa Orientasi Siswa) saat pertama masuk SMP. Aku
tidak mengetahui apa MOS itu. Aku bingung tapi aku harus mengikuti semua
perintah pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intera Sekolah).
Banyak sekali perintah pengurus OSIS
tersebut, mulai dari mengikat rambut sebanyak 5 buah ikatan, memakai kalung
yang terbuat dari permen dan cabe, memakai papan nama hingga memakai topi kerucut. Meskipun
perintahnya sangat banyak dan tergolong sangat aneh, tetapi semua siswa baru di sana termasuk
aku, menuruti dan menjalankan semua perintah pengurus OSIS tersebut.Semenjak kejadian itu aku bertekad untuk menjadi anggota OSIS di
sekolahku ini.
Sekarang aku duduk di kelas 7,
tepatnya kelas 7.2 dari empat kelas di kelas 7. Aku banyak menemukan teman-teman yang baru
dari berbagai Sekolah Dasar. Sehingga aku dituntut untuk bisa bersosialisasi
dan beradaptasi dengan hal-hal baru di sini. Aku harus bisa menemukan sahabat-sahabat baru.
Teman ngobrol dan teman yang bisa mengerti aku. Tetapi itu semua membutuhkan
waktu dan proses yang cukup lama .
Tidak terasa sudah 3 bulan aku di
sini. Akhirnya, aku menemukan sahabat-sahabat baru. Hal ini bermulai karena
kami sering ngobrol, duduk berdekatan di kelas, sehingga tanpa di sengaja, kami
pun menjadi semakin akrab dan bersahabat. Sebelum aku mengenal mereka, aku
sangat pendiam, jarang ngomong di kelas, ngomong selalu ala kadarnya. Tetapi
setelah aku mengenal mereka, keperibadianku menjadi sangat berubah.
Aku menjadi anak yang cerewet dan
peribut di kelas. Ternyata seorang teman bisa merubah kepribadian kita.
Walaupun demikian, aku senang karena berkat mereka, aku tidak lagi menjadi anak
yang pasif. Begitulah sahabatku. Mereka selalu aktif, maksudnya di sini aktif
dalam arti kata meribut dalam kelas. Jadi secara otomatis, aku pun mengikuti
mereka karena salah satu sifat aku adalah mudah terpengaruh orang lain.
Walaupun demikian aku tetap senang karena aku berteman dengan orang pintar.
Aku bersahabat dengan 5 orang perempuan, yaitu Malisa
, Nola , Mila , Tissa dan Ayu . Mereka semua mempunyai sifat yang berbeda.
Tetapi perbedaan ini tidak memisahkan kami. Perbedaan inilah yang membuat kami
satu.
Hari-hari aku di sekolah, aku lalui
bersama 5
sahabat aku tersebut. Semua perasaan bercampur aduk, mulai dari dongkol dan
jengkel melihat sikap-sikap mereka yang nyebelin sampai kepada merasa senang
mempunyai teman seheboh ini. Banyak pengalaman-pengalaman yang aku lalui
bersama mereka.
Saat akan diadakan pemilihan anggota OSIS, aku
mencalonkan diri untuk menjadi anggota OSIS. Dan akhirnya aku dipilih dan
dipercayai oleh Pembina OSIS kepada aku untuk menjadi anggota OSIS di bagian
Kepemimpinan dalam membela Negara.Dan aku juga dipercayai untuk menjadi ketua
sekbid ini.Aku sangat senang dan merasa tak percaya. Tapi aku yakin kalau aku
bias melakukan semua hal ini dengan baik dan tidak akan mengecewakan Pembina
OSIS ku.
***
Tidak terasa semester satu telah
berlalu, dan kini saatnya untuk mengambil rapor. Aku deg-degan dan tidak yakin
mendapat juara 1 seperti SD dulu. Karena dua orang sahabatku jauh lebih pintar dariku, yakni Tissa dan Mila.Juara 1
saja aku tidak yakin, apalagi 10 besar seluruh kelas 7 (biasanya disebut juara
paralel), juara seluruh kelas 1, 2, dan 3, itu lebih mustahil lagi terjadi.
Pengumuman dimulai dari kelas 9.
Jantungku sudah berpacu cepat. Takut mendengar peringkat kelas 7.2 . Kelas 9 telah usai
dibacakan, selanjutnya kelas 8. Dan tibalah saatnya kelas 7.2 , dan seperti dugaanku, kedua orang sahabatku itu
mendapat juara 1 dan 2 sementara aku mendapat juara 3.
Aku pun menghela nafas. Lemah rasanya,
dan ditambah lagi aku mendapat juara 7 paralel. Juara umum tentu sulit sekali
mendapatkannya dan mustahi buatku. Pada saat aku maju ke depan pada juara-juara
paralel, temanku yang mendapat juara 6, terus menjelek-jelekkan aku. Mulai saat
itu, aku berniat untuk mendapat peringkat yang lebih tinggi dari dia.
Semenjak pengambilan rapor tersebut,
aku pun berniat untuk meningkatkan prestasiku lagi terutama untuk mengalahkan kedua sahabatku tadi.
Tetapi tetap dalam persaingan yang sehat.
Semester 2 telah berlalu, pada saat
pengambilan rapor, lagi-lagi aku mendapat juara 3. Sementara temanku yang mendapat peringkat 6
paralel semester lalu turun menjadi peringkat 8, dan aku tetap di peringkat 7.
Sekarang bisa sedikit lebih tenang dan kadang aku juga mengejeknya sedikit.
Tapi aku harus tetap mengalahkan kedua sahabatku yang lagi-lagi mendapat juara 1 dan 2 di kelas.
***
8.3 adalah kelasku di kelas 2 SMP. Ternyata pada saat
pembagian kelas ini, aku hanya satu kelas dengan Nola , namun tidak dengan yang lainnya. Ternyata
persahabatan kami dipisahkan oleh kelas, namun hubungan kami tetapberjalan
dengan baik. Setiap istirahat, kami saling berbagi cerita, disitulah kami
bersama-sama lagi. Namun persahabatan kami ini tidak bertahan lama,
persahabatan kami mulai goyah karena kami mulai sibuk dengan kepentingan kami
masing-masing. Kami tidak pernah lagi bersama-sama di jam istirahat. Sehingga
kami pun terpisah dan berjalan di jalan masing-masing.
Diawal kelas 8 ini, aku bertemu salah
seorang teman baru yang lumayan pintar bernama Fitri . Temanku ini memiliki
daya tangkap yang tinggi.Aku dan temanku unggul dibidang yang sama, yakni
Matematika dan Bahasa Indonesia. Aku merasa jadi lebih terpacu lagi untuk
meraih juara 1 di kelas.
Di kelas 8 ini , aku masih dipercayai oleh Pembina OSIS
untuk tetap menjadi ketua Sekbid Kepemimipinan dalam membela Negara . Selain
itu pembina OSIS juga mempercayaiku untuk menjadi ketua dalam mengatur
penerbitan Mading di sekolah ku.Aku sangat senang dengan jabatan yang diberikan
oleh Pembina OSIS ku.Apalagi tidak semua orang bisa dipercayai dalam
menjalankan tugas yang diberikan. Aku yakin dengan jabatan yang diberikan ini , aku juga bisa melatih pendewasaan dan
kinerjaku dalam menjalankan tugas.
Saat kegiatan belajar baru berlangsung selama 3 bulan ,
wali kelas kami ibu Dewi Kuriati S.Pd sekaligus guru matematika dikelasku
memutuskan untuk pergi haji ke tanah suci. Tentu saja memerlukan waktu yang
lama untuk ibadah kesana.Karena hal tersebut, wali kelas kami pun untuk
sementara digantikan oleh ibu Hartini dan guru matematika kami pun diganti oleh
Ibu Siti Rohani.Tetapi guru Matematika kami jarang sekali masuk ke kelas kami.
Ibu Siti Rohani hanya memberikan tugas dan dikumpulkan ke kantor. Begitu
seterusnya. Aku sebenarnya tidak suka proses belajar seperti ini. Belum tentu
semua murid mengerti dengan metode tersebut .Dan banyak teman-temanku yang
menyontek setiap ada latihan dan PR kepadaku.Kegiatan ini terus berlanjut hingga
ujian semester tiba.
***
Ujian semester pun telah berlalu,
sekarang adalah minggu remedial bagi yang tidak lulus mata
pelajaran ujian tertentu. Syukurlah
aku tidak ada remedial. Disaat teman-teman sibuk remedial, aku sibuk memeriksa
hasil ujian Bahasa Indonesia . Guru Bahasa Indonesiaku memintaku untuk memeriksa hasil ujian. Sangat melelahkan memang,
apalagi diantara mereka ada yang memiliki tulisan yang sulit dibaca. Lelah dan
mata terasa sakit saat membaca tulisannya.
Lebih sulit lagi memeriksa hasil ujian
dibandingkan dengan belajar untuk menghadapi ujian. Mungkin inilah alasannya
guru tidak mau memeriksa hasil ujian remedial sendiri dan memintaku untuk
memeriksanya. Selain itu, mungkin karena guru Bahasa
Indonesia tersebut sudah sangat
percaya padaku. Dan aku tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang telah
diberikan guruku padaku.
***
Saat yang paling mendebarkan buatku
adalah disaat pengambilan rapor. Pengumuman juara pun tiba, ini akan menentukan nasibku selama semester
1 di kelas 8 ini . Dan ternyata aku mendapat juara 1. Aku mengira bahwa aku salah dengar,
namun ini benar-benar terjadi. Aku sangat bersyukur, akhirnya aku bisa juga
mendapat juara 1 dan mengalahkan temanku. Dan lebih yang
mengejutkan lagi aku mendapatkan peringkat 5 paralel.Aku merasa sangat bahagia
hingga meneteskan air mata.Semua teman-temanku memberikan selamat kepadaku dan
meminta traktir kepadaku.Orangtuaku juga terharu dan bangga dengan hasil yang
aku dapatkan ini.
***
Liburan sekolah tiba, orangtuaku memutuskan untuk
liburan ke kampung halaman kami di Sidamanik , Sumatera Utara. Aku sangat
senang bisa liburan kesana.Apalagi kami sudah lama tidak pulang kampung.Hal ini
juga menjadi moment special buat aku karena ini sebagai hadiah dari peringkat
aku di kelas yang meningkat.Berbagai
tempat wisata kami kunjungi , seperti danau toba, rumah adat, pulau samosir , air terjun dan kebun binatang.
***
Di semester 2 ini , semua murid mulai terlihat memanas
persaingan untuk mendapatkan juara. Mulai dari tugas, diskusi hingga praktek
kami semua menampilkan yang terbaik.Aku sendiri juga merasa bahwa persaingan
itu sudah dimulai.Dan aku juga harus bisa mempertahankan peringkat yang aku
dapatkan sebelumnya.
Semester kali ini aku merasa kegiatan OSIS semakin padat
saja.Terlebih lagi ditambah dengan jadwal penerbitan mading yang semakin
padat.Dan diluar dugaanku, aku sampai lebih mementingkan kegiatan OSIS daripada
belajarku.Aku merasa sangat takut dengan prestasiku. Bagaimana tidak , aku
harus menghabiskan hari-hariku dengan mengatur dan menyelesaikan tugas yang
dipercayai oleh pembina OSIS ku. Semua terjadi hingga ujian semester 2
berakhir.Aku hanya bisa berdoa dan berusaha sekuat tenagaku agar prestasiku
tidak menurun.
Waktu pengambilan rapor pun tiba, jantungku berdetak
sudah tidak beraturan lagi. Rasanya jantung ini mau copot padat baru pengumuman
untuk kelas 7 . Dan pengumuman kelas 8 pun dibacakan, semua terjawab sudah
.Dugaan aku selama ini benar.Aku mendapatkan juara 3 dikelas.Cukup sedih dengan
prestasi yang aku dapat.Tapi kesedihan ku hilang, sesaat setelah aku diberikan
piagam penghargaan dari Pembina OSIS ku karena kinerjaku yang bagus dalam
penyelesaikan tugas yang diberikan.Mungkin aku sedih karena prestasi ku
menurun, tapi aku juga sangat bangga dengan diriku sendiri.Aku bisa memegang
kepercayaan yang diberikan dan menjalankannya dengan baik.Namun aku hanya
kurang bisa membagi waktu. Dengan kegiatan inilah .yang membuat aku menjadi
anak yang lebih bersifat dewasa dalam menjalani kepercayaan yang diberikan.
***
Awal
semester 9 ini ,tepatnya di kelas 9.2 , semangatku mulai membara untuk meningkatkan prestasiku .
Selama aku duduk di bangku SMP , aku mengikuti banyak kegiatan sekolah. Mulai
dari itu OSIS , Ekstrakurikuler , dan acara lainnya. Untuk Ekstrakurikuler
sendiri ,aku dari kelas 7 sampai kelas 9 ini tetap mengikuti ekstra English
Club. Aku sangat suka berbahasa Inggris.Bidang studi Bahasa Inggris juga salah
satu mata pelajaran favorit ku di sekolah.Aku juga mendapatkan piagam penghargaan
dari guru pembimbing ekstra karena aku sangat aktif dalam English Club.
Proses
belajar semester 1 di kelas 9 ini berjalan lancar. Aku
tidak terlalu fokus lagi di kegiatan OSIS dan lainnya. Aku lebih fokus untuk
menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan aku hadapi. Setiap hari aku
dan temanku membuat kelompok belajar .Namun di semester 1 ini kami belum
terlalu aktif belajar kelompok. Kami masih berlomba-lomba menjadi sang juara.
Akhirnya
semerter 1 selesai, saat pengambilan rapor jantungku mulai berdetak tak
beraturan lagi.Dan diluar dugaan ku, aku mendapatkan juara 2 dikelas dan
paralel 5 dari seluruh kelas 9.Aku bangga dengan kerja kerasku ini. Ternyata
benar kata pepatah mengatakan, “ tidak ada kerja keras yang tidak akan
membuahkan hasil “. Dan inilah hasil dari kerja kerasku.
Semester
1 pun sudah berlalu, kini semester yang ditunggu-tunggu pun tiba.Semester yang sangat menegangkan karena kami akan
menghadapi UN. Ujian yang berlangsung selama 3 hari akan menentukan kami yang telah belajar di bangku SMP
selama 3 tahun.
Hampir semua guru setiap masuk kelas
selalu mengingatkan dan menceramahi kami untuk selalu belajar dan belajar.
Sampai-sampai telinga kami bosan mendengarnya. Karena desakan guru yang menuntut
kami untuk selalu belajar, akhirnya kami pun memutuskan
untuk belajar kelompok seperti yang kami lakukan di semester sebelumnya. Waktu
kami pun telah habis untuk membahas dan mengerjakan semua soal tentang UN.
Hari berganti hari, minggu berganti
minggu, UN pun sudah berada di depan mata. Siap tidak siap ujian harus tetap
kami ikuti, 3 hari yang menentukan sebagai hasil dari belajar kami selama 3 tahun. Guru-guru pun khawatir melihat
kami menghadapi ujian, ditambah lagi kami dibebani karena standar kelulusan meningkat. Berbagai cara
dilakukan demi kelulusan. Mulai dari minta maaf dan restu dari teman-teman , adik-adik kelas,
guru-guru, dan yang terpenting restu dari orang tua.
Ujian pun berlangsung, semua siswa
sangat frustasi menghadapi ujian. Kami pun membaca doa sebelum ujian agar
dilancarkan dan dimudahkan dalam mengerjakan soal. Pada hari pertama, aku tidak
terlalu kesulitan dalam mengerjakan soal karena mata ujiannya Bahasa Indonesia. Dan pada hari kedua, mata
ujiannya adalah Matematika. Syukurlah aku tidak menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal.
Hari terakhir, kami mengerjakan ujain B.Inggris dan IPA
. Agak susah namun alhamdulillah aku bisa
menyelesaikannya dengan baik.
Setelah UN, kami pun mulai melakukan persiapan
untuk perpisahan. Dan pada hari perpisahan tersebut, kami dituntut untuk
menggunakan baju Kebaya. Pada acara perpisahan ini, sangat menguras air mata
kami. Semuanya menangis karena akan berpisah dengan teman-teman. Suasana semakin terharu saat kami menyanyikan lagu Hymne Guru dan
Terima kasih Guruku. Suasana menjadi terharu dan semua kami menangis
tersedu-sedu.
Setelah acara perpisahan selesai
dilaksanakan, siswa-siswa tinggal menunggu pengumuman hasil UN. Sekolahku
mengumumkannya dengan menggunakan amplop. Aku sangat takut kalau tidak lulus.
Akhirnya aku menerima amplopku juga. Setelah aku membuka isinya dan membacanya,
perasaan gembira langsung meyelimuti hatiku, aku dinyatakan lulus. Aku pun
langsung bersujud sambil menangis. Akhirnya perjuanganku selama 3 tahun di SMP
tidak sia-sia. Dan akhirnya aku pun kembali melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
***
Selamat datang Masa putih abu-abu.Alhamdulillah aku bisa
melanjutkan pendidikanku yang lebih tinggi lagi.Aku bersekolah di SMA N 1
RENGAT BARAT.Sekolah terfavorit di Kecamatan Rengat Barat dan lokasinya pun
sangat dekat dengan rumahku.Selain itu sekolah ini tempat dimana ayahku mencari
nafkah.Ayahku adalah salah satu guru di SMA ini di bidang Matematika. Awalnya
aku mau di masukkan ke salah satu sekolah di Pekanbaru ,yaitu Sekolah Kehutanan
. Namun setelah banyak pertimbangan, akhirnya aku tetap bersekolah di kotaku
tercinta ini.
Dari mulai pendaftaran sampai kegiatan lainnya aku
lakukan sendiri. Sempat kesal memang melihat yang lainnya bersama orang tua,
namun aku tidak berputus asa begitu saja, aku yakin dalam diriku sendiri bahwa
ini adalah salah satu tindakan yang akan membuat laku ebih dewasa.
Awal masuk SMA , aku disambut dengan kegiatan MOS.
Seperti masa SMP dulu, namun disini sedikit berbeda. Kakak-kakak seniornya jauh
dari yang aku pikirkan.Aku sempat takut dan merinding dengan semua kegiatan MOS
ini.Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata Pembina OSISnya adalah ayahku
sendiri.Awalnya aku tidak percaya, tapi aku jalani saja semuanya dengan
senyuman walau dalam benakku masih ada perasaan takut dan cemas.
Setelah proses MOS selesai, saatnya pembangian kelas
dimulai. Ternyata aku duduk di kelas X.3 dari lima kelas. Dan setelah
pengumuman itu, kami langsung disuruh masuk ke kelas masing-masing untuk
bergotong royong membersihkan kelas dan diskusi tentang kelas bersama wali
kelas.
Saat peneruan organisasi kelas, aku ditunjuk oleh
teman-temanku untuk menjadi Bendahara.Awalnya aku menolak, namun wali kelasku
yang sudah kenal denganku juga memaksaku untuk menjadi bendahara.Aku pun tak
bisa menolak.Semuanya aku jalani seperti aku menjalani organisasi yang dulu
pernah aku alami.
Di kelas ini aku tidak terlalu sulit untuk mencari teman
baru.Semua tema-temanku disini sangat baik dan asyik diajak berbicara.Semua
kami melekat dan bersatu seperti satu keluarga yang sejahtera.
Tak terasa sudah 3 bulan aku duduk di kelas ini,
sebentar lagi aku akan menghadapi yang namanya Ujian Semester. Mengingat tak
lama lagi akan menghadapi Ujian, aku bertekad dalam diriku sendiri untuk lebih
giat lagi belajar seperti mengikuti les agar aku bisamembanggakan kedua
orangtuaku terutama ayahku.
Sebelum kami melaksanakan ujian
semester,aku mengikuti lomba jurnalistik perwakilan SMA ku yang diadakan oleh
Universitas Islam Negeri (UIN) SUSKA RIAU.Sekolah kami mengutuskan 3 orang dan
alhamdulillah kami mendapatkan juara harapan 1 sekecematan Rengat Barat.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, selama seminggu aku
menghadapi UJian Semester dan dilanjutkan dengan kegiatan Classmetting.
Kegiatan Classmetting ini berupa lomba futsal , volley , catur , mading dan
kebersihan kelas. Aku dan teman-temanku mengikuti lomba futsal untuk putri
.Sebenarnya kegiatan ini kami ikuti untuk menghilangkan beban yang ada dalam
pikiran kami sebelum menerima raport besok. Selain itu, aku juga tak lupa untuk
menyalurkan bakatku yang pernah aku tekuni saat masa SMP , yaitu pembuatan
mading. Aku dan semua temanku bekerja sama dalam proses pembuatan mading. Dan
alhamdullilah pembuatan madding yang aku pimpin ini mendapatkan juara 3 dari 16
kelas yang ada di SMA ini. Aku bangga ternyatasemua yang aku jalani selama ini
tidak sia-sia dan bermanfaat di kemudian hari.
***
Tak terasa waktu pemgambilan rapor pun tiba, seperti
biasanya aku selalu takut dan deg-degan.Akhirnya semua terjawab sudah, aku
mendapatkan juara 1 di kelas.Alhamdulillah awal yang baik buatku. Aku akanterus semangat dan
berjuang lebih keras lagi.
***
Awal
semester 2 semangatku mulai semakin membara . Seperti biasanya aku selalu lalui
hari-hariku dengan ceria dan penuh senyuman .Hari pertama aku semester dua ini
aku mulai dihantui dengan pilihan jurusan,antara jurusan IPA atau IPS.Awalnya
aku bingung mau pilih jurusan apa,tetapi setelah berpikir panjang aku sudah
punya keputusan,yaitu jurusan IPA.Namun setelah aku menentukan jurusan
pilihanku , teman-temanku berkata kepadaku bahwa jurusan IPA itu seperti duduk
di atas kursi panas dan terlalu banyak tugas dan terlalu fokus sehingga tidak
waktu untuk bermain.
Walaupun
demikian , aku tetap pada pendirian aku selama ini. Aku tetap memilih jurusan
IPA.Jurusan yang aku idam-idamkan selama ini.Mengapa aku memilih jurusan ini
dikarenakan aku dari dulu ingin menjadi seorang dokter.Untuk menjadi dokter itu
jurusan yang dipilih haruslah IPA.Maka dari itulah aku memilih jurusan IPA.
Sewaktu
guru bimbingan konseling atau biasa disebut guru BK aku masuk ke kelasku,
beliau mulai bertanya kepada kami satu per satu.Hampir semua teman-temanku
sewaktu itu memilih jurusan IPS.Sahabatku yang aku kenal sejak SD juga memilih
jurusan IPS. Alasan dia memilih jurusan IPS karena dia tidak sanggup untuk
menghapal dan terlalu serius. Aku sempat merasa minder dan mulai merasa takut,
namun apa boleh buat , tujuan aku sekolah selama ini adalah ingin membahagiakan
kedua orangtuaku dan meraih cita-citaku selama ini yaitu menjadi seorang
dokter.
Setelah
hampir semua teman-temanku ditanyakan satu per satu, sekarang giliran aku yang
ditanya oleh guru BK ku.Ketika aku menjawab bahwa aku memilih jurusan IPA ,
guruku memberikan aku senyuman dan memujiku di depan semua teman-temanku.Aku
tersipu malu ketika itu.
Dan mulai sejak itu aku sering diejek oleh teman-temanku.Tapi aku tidak terlalu mengambil pusing dengan apa yang mereka katakan itu.Aku hanya mencoba tersenyum dan menganggap itu adalah candaan biasa saja.
Dan mulai sejak itu aku sering diejek oleh teman-temanku.Tapi aku tidak terlalu mengambil pusing dengan apa yang mereka katakan itu.Aku hanya mencoba tersenyum dan menganggap itu adalah candaan biasa saja.
Tak terasa waktu semester 2 ini cepat
sekali berlalu.Serasa baru masuk semester 2 kini sudah harus menghadapi yang
namanya ujian semester.Ketika mendengar yang namanya ujian,aku mulai membuat
tekad dalam diriku sendiri bahwa aku harus bisa masuk jurusan IPA dengan kerja
kerasku sendiri tanpa ada yang membantuku.Dan aku juga berjanji dalam diriku bahwa
jalan menuju cita-citaku adalah di jurusan IPA ini.Maka dari itu,aku tidak
ingin mengecewakan diriku sendiri apalagi kedua orangtuaku.
Setelah seminggu menghadapi ujian
semester, aku mulai lagi merasakan yang namanya deg-degan.Apalagi ini ditambah
dengan pilihan jurusan yang diambil dari nilai raport semester ini.Aku hanya
bisa berdoa dan banyak melakukan hal baik seperti sedekah dan lain-lain.
Dan tibalah saat yang aku
tunggu-tunggu akhirnya tiba juga.Detak jantungku sudah tidak beraturan
lagi.Pengumumannya pun mulai dibacakan di kelasku.Dan semua sudah terjawab
sudah,aku kembali mendapatkan juara 1 lagi di kelasku.Aku bangga dan bahagia
mendengar hal tersebut.
Dan yang lebih membuat aku bahagia
lagi , ternyata aku berhasil masuk ke jurusan yang aku impikan selama ini.Aku
sungguh sangat bahagia sekali waktu,sampai-sampai aku tidak bisa berkata-kata
lagi.Ya allah,terima kasih atas semua apa yang telah engkau berikan kepadaku
ini.Aku janji aku akan lebih giat lagi belajar dan terus berjuang meraih
cita-citaku selama ini.
***
Awal
semester 3 di SMA N 1 Rengat Barat atau awal aku memulai perjuanganku di
jurusan IPA ini kembali aku awali dengan senyuman dan semangat yang
membara.Seperti biasanya diawal kenaikkan kelas semuanya butuh
beradaptasi.Apalagi kali ini benar-benar semuanya diulang lagi dari awal.Mulai
dari teman,pelajaran,situasi dan kondisi.Tapi semua itu aku lalui dengan
sebagaimana mestinya.
Dan
aku sangat beruntung aku sekelas dengan teman baikku dulu sewaktu SMP.Aku
bahagia tetapi juga sedikit terancam karena temanku ini juga seorang yang
pintar.Tetapi itu bukanlah hal yang membuat aku menjadi tidak semangat
lagi.Akan tetapi dengan kehadiran temanku ini membuat aku semakin semangat lagi
belajar dan ingin menjadi yang terbaik lagi dikelasku nanti.
Minggu
pertama dikelas XI.IPA.1 ini kami masih disibukkan dengan gotong royong,bersihkan
kelas,beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman serta menentukan posisi
tempat duduk.Aku dan temanku mendapatkan tempat duduk paling belakang.Aku
merasa sangat kesal karena tempat duduk kami itu terlalu jauh dari papan tulis
dan yang lebih parah lagi aku juga tidak bisa melihat terlalu jauh.Untung
saja,ternyata tempat duduk ini tidak menetap sampai akhir semester.Melainkan
akan terus berpindah setiap minggunya.Aku dan temanku merasa sangat bersyukur
sekali.
Saat dimulai proses kegiatan belajar
mengajar,aku dan temanku termasuk orang yang diam dikelas.Dikarenakan kami yang
duduk dibelakang dan efek guru yang menjelaskan dengan nada suara yang kecil
sehingga aku dan temanku tidak nyambung dengan pelajaran yang diajarkan saat
itu.
Aku sempat bingung bagaimana dengan
ulangan aku besok kalau kondisinya seperti ini terus.Pasti aku akan ketinggilan
materi dan tidak mengerti.
Apa yang aku takutkan selama ini
akhirnya terjawab sudah.Untuk pertama kalinya,aku mendapatkan nilai ulangan
biologi 45.Aku sangat sedih dan merasa sangat malu dengan hasil ulangan aku
itu.Rasanya ingin nangis dan merobek kertas ulanganku itu.Tapi apa boleh
buat,nasi sudah jadi bubur.Semua sudah terjadi,aku tidak bisa berbuat apa-apa
lagi.Aku hanya bisa pasrah dan bertekad jangan mengulang kesalahan yang sama
lagi ini.
Setelah beberapa bulan kami
belajar,kami mulai lagi disibukkan dengan kegiatan English Day.Kegiatan rutin
setiap minggunya yang diadakan oleh pihak sekolah.Ini berguna bagi kelancaran
berbahasa inggris siswa-siswinya yang sebentar lagi sekolah kami akan diangkat
menjadi sekolah berstandar Internasional.
Hampir setiap hari kami latihan
english day.Kami ingin memberikan penampilan yang terbaik kepada semua
penonton.Dan kami juga tidak mau mengecewakan guru bahasa inggris kami yang
sudah capek mengajar dan membimbing kami dalam pembuatan tema english day kami
ini.
Dalam tema english day tersebut aku
berperan sebagai seorang juri dalam cerita pemilihan penyanyi terbaik.Dan
alhamdulillah,penampilan english day kami mendapat pujian dan memuaskan semua
orang.Sangat melelahkan memang tapi dengan suksesnya acara english day
tersebut,rasa lelah tersebut berangsur hilang.
Setelah pulang sekolah,rasa lelah itu
semakin terasa.Dan tiba-tiba aku merasa pusing dan badanku tiba-tiba terasa
panas.Orangtuaku langsung menyuruhku untuk minum obat penurun panas.
Dan diluar dugaanku dan kedua
orangtuaku,tiba-tiba malam harinya panas badanku semakin tinggi dan aku merasa
sangat kedinginan.Lalu kedua orangtuaku langsung membawa aku ke rumah
sakit.Sesampai di rumah sakit,saya langsung mendapatkan penanganan khusus oelh
pihak rumah sakit dan aku langsung disuntikkan infus.
Awalnya aku sangat takut dengan yang
namanya diinfus,tapi mau bagaimana lagi semua harus segera dilakukan sebelum
terjadi hal yang tidak diinginkan padaku.Dan saat itu juga aku langsung dibawa
ke ruangan rawat inap.
Esok harinya orangtuaku bercerita
kepadaku,dokter bilang bahwa aku terserang penyakit demam berdarah dan
tipus.Aku spontan kaget dan tidak percaya.Tapi apa mau dikata lagi semua sudah
terjadi.Orangtuaku juga bilang kepadaku semua itu karena aku terlalu lelah dan
tidak boleh kecapekan.
Setelah hampir 2 minggu aku dirawat di
rumah sakit,akhirnya aku diizinkan pulang.Aku sangat senang akhirnya aku sembuh
dan bisa beraktifitas kembali setelaj sekian lama aku hanya berbaring lemah
diatas tempat tidur.Dokter juga berpesan kepadaku untuk banyak
beristirahat,jaga pola makan dan jangan kelelahan.
Saat aku kembali masuk sekolah,aku
disambut dengan berbagai macam tugas dan ulangan yang menumpuk.Aku sempat
kembali down dan berpikir akan masuk kembali ke rumah sakit.Namun itu hanya
pikiran aku saja,aku sangat bersyukur mempunyai seorang sahabat yang sangat
berarti dalam hidupku.Selain dia juga menemani aku selama di rumah sakit,dia
juga membuatkan aku semua tugas dan pelajaran yang ketinggalan untukku.Saat itu
aku terharu dan hampir meneteskan air mata.Terimakasih tuhan engkau telah
memberikan aku sahabat yang begitu berarti dalam hidupku.
Dan tak terasa waktu ujian semester
pun tiba,dengan penuh antusias dan semangat yang tinggi aku hadapi ujian
semester ini dengan tetap tersenyum.
Dan alhamdulillah,semua ujian tersebut
berjalan lancar.Sekarang hanya tinggal berdoa agar hasil raport semester ini
memuaskan sama halnya dengan yang sebelumnya.
Sebelum pengambilan raport,seperti
biasanya kami disibukkan dengan kegiatan Classmeeting.Dan kali ini kegiatannya
yaitu lomba membuat stand karya sendiri per kelas,kebersihan kelas,dan lomba
liga band antar kelas.
Waktu pengambilan raport pun tiba,aku
sebenarnya tidak begitu berharap untuk bisa kembali mendapatkan juara 1 kembali
di kelas.Namun apapun yang terjadi nanti aku akan tetap menerimanya dengan
lapang dada.
Dan pembacaan juara pun dimulai,semua
diluar dugaanku,ternyata aku mendapatkan juara 1 di kelasku.Aku spontan
langsung sujud syukur dan aku langsung memeluk sahabat aku yang telah
membantuku selama ini yang ternyata dia juga mendapatkan juara 3 dikelas.Kami
berdoa berpelukan sambil meneteskan air mata tanda kebahagiaan kami.
***
Semester 4 atau semester kedua dikelas
XI.IPA.1,aku dan sahabatku kembali menyambut pelajaran yang akan datang dengan
senyuman.
Awal semester ini kami disibukkan
dengan acara penampilan pentas seni.Dan kali ini kami diberi tugas oleh guru
kami untuk membuat film dan tarian karya sendiri.
Ini tantangan bagi kami untuk
menyelesaikan tugas tersebut sekaligus pengalaman bagi kami dalam dunia
entertainment dan kesenian.
Semester
ini adalah semester yang paling banyak diadakan kegiatan.Setelah selesai
kegiatan pentas seni.Kami sudah disambut kembali dengan acara Kartini’s Day
atau Hari Kartini.Pihak sekolah menyuruh kami untuk memakai pakaian batik
lengkap bagi yang perempuan.Selain itu kami juga mengadakan kegiatan seputar memperingati
hari Kartini seperti lomba puisi,drama musical dan lain-lain.
Setelah selesai acara peringatan Hari
Kartini,kami mulai kembali melakukan proses belajar mengajar.Namun itu tak
berlangsung lama,beberapa minggu kemudian,pihak sekolah kembali mengadakan
acara perpisahan kelas XII sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun SMA N 1
Rengat Barat.Dan kali ini aku juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.Aku
dan teman-temanku diminta oleh pihak sekolah menampilkan tari persembahan dalam
acara tersebut.Aku antusias menerima tawaran tersebut sekaligus nilai plus
bagiku untuk lebih aktif dan sering muncul di hadapan publik.
Setelah beberapa kegiatan
diadakan,proses belajar pun kembali dilanjutkan seperti biasanya.Hingga tiba
saatnya uijan semester genap diadakan.
Kini tibanya pengambilan raport
diadakan,aku kembali lagi merasakan deg-degan sebelum pembacaan hasil raport
semester ini.Dan alhamdulillah,kali ini aku kembali merasa bahagia dan sangat
senang.Aku kembali mendapatkan juara 1 dikelasku.Aku tak henti-hentinya
bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah diberikan-Nya.
***
Semester
5 dan semester pertama di kelas XII.Tepatnya kelas XII.IPA.2.
Tak
terasa saja,kini aku sudah kelas XII.Padahal serasa baru kemaren pendaftaran
calon siswa di sekolahku ini.Masa-masa indah SMA ini tentu tak akan aku lupakan
dalam memori kehidupanku.Masa SMA ini sungguh masa yang sangat indah,seperti
sebuah lagu yang berbunyi,masa-masa terindah adalah masa-masa SMA,kisah-kasih
di sekolah,tiada masa paling masa-masa di sekolah.Dan aku pribadi mengalami
semua hal yang terindah di masa SMA.
Di
masa SMA ini aku juga merasakan keseruan dan kebahagiaan ketika aku berusia 17
tahun yang kata orang masa yang paling indah saat beranjak dewasa.Ketika aku
berusia 17 tahun,aku merayakan acara pesta ulang tahunku sekaligus mempererat
keakraban kami satu sama lain.
Semester
ganjil ini kami disibukkan dengan berbagai aktifitas belajar mengajar yang semakin
padat daripada kelas X dan XI dulu.Kami sudah mulai melakukan belajar tambahan
setiap sorenya dan beberapa kali try out untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi Ujian Nasional nanti. Sebentar lagi aku akan segera merasakan yang
namanya Kuliah dan aku bukan lagi seorang siswa melainkan seorang mahasiswa.
Tak
terasa hari berganti hari pun telah aku lalui,kini ujian semester sudah berada
di depan mata.Aku mempersiapkan diri seperti biasanya untuk melakukan ujian
semester.
Ujian
semester pun tiba,semangat dan doa selalu aku lakukan dalam menempuh ujian
semester kali ini.Dan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah bahwasannya
penentuan kelulusan UN tingkat SLTA ditentukan dari 40% nilai raport dari
semester 3 sampai semester 5.Dan alhamdulillah aku telah memberikan hasil yang
terbaik di semester 3 dan 4.Kini perjuangan selanjutnya di semester 5 ini harus
lebih baik lagi dari semester sebelumnya.
Kini
saatnya penentuan juara kelas.Seperti biasanya aku kembali takut dan deg-degan
lagi.Dan alhamdulillah semester kali ini tidak mengecewakan aku.Hasil semester
kali ini sangat memuaskan sekali.Aku mendapatkan juara 1 di kelas.Dan lebih
yang membanggakan lagi aku mendapatkan juara umum di SMA N 1 Rengat Barat
ini.Ibaratnya nilaiku adalah nilai tertinggi dari seluruh kelas di SMA ku
ini.Dan aku sangat bangga sekali karena aku juga mendapatkan beasiswa prestasi
dan tidak membayar uang SPP untuk 6 bulan kedepan.Saat itu aku sungguh bahagia
sekaligus terharu karena aku bisa membuat kedua orang tuaku bangga dengan apa
yang aku raih ini.
***
Liburan
semester kali ini aku dan keluargaku memutuskan untuk pulang kampung ke kota
Medan,Sumatera Utara sekaligus acara tahun baruan di kampung tercinta.
Selain
dibelikan Handphone baru,ini juga termasuk kado terindah yang orang tuaku
berikan setelah apa yang aku raih selama ini.
***
Semester
genap di kelas XII ini sekaligus semester terakhir yang akan aku tempuh di SMA
N 1 Rengat Barat ini.Hari-hari yang indah tentu saja sangat aku rindukan kelak
nanti.Terlalu banyak kenangan manis yang aku temukan di masa-masa SMA ini.Mulai
dari pertemanan,pembelajaran sampai menemukan yang namanya Cinta.
Tak
terasa Ujian Nasional sudah berada di depan mata.Dengan semangat yang membara
aku hadapi ujian Nasional ini dengan tetap tersenyum dan optimis walaupun
sebenarnya gelisah gara-gara memakai sistem 20 paket.
Masa
Putih abu-abu semakin dekat untuk berakhir.Hari ini seluruh anak kelas 12 SMA N
1 Rengat Barat akan mengadakan perpisahan yang biasa dilakukan pada
umumnya.Awalnya aku merasa baru menginjakan kaki di SMA ini,tapi sekarang tak
terasa sudah harus berpisah dengan guru-guru tercinta serta teman-teman yang
asyik dan aku sayangi.
Dan sekarang saatnya
pengumuman kelulusan SMA.Aku sangat takut dengan hasil yang aku dapatkan
nanti.Tapi ketakutanku hanya sebatas hari itu saja.Pengumuman UN pun
dibacakan.Aku dinyatakan LULUS dengan nilai yang memuaskan.Alhamdulillah aku
sangat bahagia.Tapi kebahagiaan aku hanya sebentar,baru mendapatkan kabar
gembira,aku langsung mendapatkan kabar yang membuat aku tak berdaya dan tak
bisa berkata-kata.Ternyata aku TIDAK LULUS SNMPTN Undangan.Aku merasa sangat
sedih dan kecewa dengan diri aku sendiri.Aku merasa paling bodoh di dunia
ini.Teman-teman seperjuanganku banyak yang lulus tapi berbeda dengan aku.Setiap
hari ku hanya bisa menangis di kamarku.Padahal aku memilih tidak terlalu tinggi
passing gradenya.Aku memilih Kesehatan Masyarakat USU, Pend.Matematika UNRI,dan
Akuntansi UNRI.Tapi tidak ada satupun yang lulus.Lalu orang tuaku memberikanku
semangat dan bilang kepadaku bahwa masih ada kesempatan dari jalur PBUD.Aku
juga berharap banyak dari pengumuman PBUD.
Namun semuanya kembali
terjadi,aku dinyatakan TIDAK LULUS lagi melalui jalur PBUD.Aku memilih jurusan
yang sama di UNRI.Sejak saat itu semangat belajarku mulai hilang.Lalu
orangtuaku membawaku ke tempat kursus belajar(Bimbel)di Pekanbaru.Aku bimbel
SBMPTN ini aku memilih Pend.Matematika UNRI, Teknik Sipil UNRI , dan terakhir
Teknik Informatika UIN SUSKA RIAU.Aku berharap ini adalah salah satu cara
buatku agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sambil menunggu
pengumuman SBMPTN,aku juga mengikuti
ujian masuk PTN lagi melalui jalur SPMB-PTAIN.Aku memilih jurusan Teknik
Informatika, Sistem Informasi,dan Pend.Kimia di UIN SUSKA RIAU ini.
Dan sekarang tibalah
waktunya pengumuman hasil SBMPTN.Aku awalnya takut mau melihat hasilnya.Lalu
orangtuaku menyemangatiku untuk melihat hasilnya.Dan semua diluar dugaanku.Aku
dinyatakan LULUS SBMPTN 2013 jurusan Teknik Informatika UIN SUSKA RIAU.Aku
bangga sekaligus terharu juga ternyata disinilah jalan menuju kesuksesan yang
selama ini aku cari.
Hasil SPMB-PTAIN juga
sama.Aku juga dinyatakan LULUS di UIN SUSKA RIAU jurusan Teknik
Informatika.Tetapi aku memilih masuk melalui jalur SBMPTN.
Melalui jalur SBMPTN
inilah awal aku menjadi mahasiswa dan mengenal dunia perkuliahan.
Sekarang saya kuliah di Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Qasim RIAU.Saya jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi.Saya sangat bangga dan senang bisa kuliah disini.Apalagi yang saya
ketahui tentang jurusan ini adalah jurusan terbaik dan terpopuler seUIN SUSKA
RIAU ini.Dan jurusan Teknik Informatika ini terutama di UIN ini adalah salah
satu jurusan terbaik di Sumatera.
Awal perkuliahan di UIN,mulai disibukkan dengan
kegiatan yang namanya OSPEK.Mulai dari PNDK Universitas ,Fortafaste, Openhouse
TIF,dan Asomatif(KBM).Semua kegiatan Ospek tersebut,sama-sama berguna untuk
masa beradaptasi dan perkenalan dengan dunia kampus serta bagaimana proses
perkuliahan yang sebenarnya agar kita menjadi mahasiswa yang beradap,berakhlak
mulia dan beragama.
Di Teknik Informatika
ini aku mendapatkan banyak sesuatu yang baru.Mulai dari dosen,daerah
kampus,suasana fakultas, pertemanan,sampai ilmu tentang TIF.
Jurusan TIF ini selain
jurusan favorit dan passing grade tertinggi ini,aku merasa nyaman bisa kuliah
disini karena beberapa faktor.Seperti Metode perkuliahan dan solidaritas
pertemanan yang tinggi.
Aku dan kelasku TIF
“A” bisa dibilang kelas yang paling kompak dan bersatu dari kelas
lainnya.Disini kami merasakan bagaimana susahnya meraih nilai,mendapatkan
pelajaran, belajar sama sampai tingkat kekeluargaannya yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar